yusuf-arnold.blogspot.com,
Setiap operasi
pengangkatan menggunakan Pesawat Angkat dapat dilakukan dengan disertai alat bantu angkat seperti Sling, Shackle dll tentulah suatu
keniscayaan. Karena keduanya merupakan satu kesatuan dan saling mempengaruhi
keberhasilan dalam pelaksanaan pekerjaan pengangkatan barang.
Sebagaimana di ketahui
alat bantu angkat digunakan untuk mengikat barang dan di sambung langsung ke
hook komponen Pesawat Angkat, setelah
tersambung dengan baik sesuai kaidah yang telah di tetapkan maka Pesawat Angkat
dapat mengangkat barang secara tegak lurus dan memindahkannya secara horizontal
atau berputar ketempat yang dituju dan menurunkannya secara tegak lurus.
Definisi Sling menurut
WSTDA suatu alat yang dirancang untuk
dipergunakan menyambung beban ke Peralatan Angkat. Sehingga Sling merupakan
salah satu Alat Bantu Angkat utama,
karena hampir setiap operasi pengangkatan selalu digunakan. Pada Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Sling artikan sebagai alat
jerat yang terbuat dari kawat atau bahan lainnya yang digunakan untuk mengangkat dan menurunkan muatan.
Pada prakteknya
penamaan Sling dibedakan berdasarkan
bahan yang digunakan, misalnya Chain Sling artinya chain yang dibuat Sling
demikian juga Webbing Sling yang berbahan Web sedangkan Wire Rope Sling
bahan utamanya adalah Wire Rope. Namun umumnya di lapangan sering kita jumpai menamakan
Wire Rope adalah Sling, padahal
Wire Rope belum tentu Sling.
Pada umumnya terdapat
tiga jenis Sling yang digunakan dalam operasi pengangkatan :
1.Chain
Sling
Merupakan jenis Sling
berbahan Alloy Steel merupakan baja paduan terbuat dari baja karbon dan unsur – unsur paduan lainya
dengan tujuan untuk memperkuat bahan
sehingga sesuai dengan kebutuhan untuk mengangkatan, unsur utama paduan terdiri
dari Ni-Cr-Mo-V.
Adapun pengaruh unsur untuk memperbaiki sifat –
sifat baja tersebut, antara lain :
a. Nikel (Ni) : Unsur
paduan ini dapat meningkatkan kekuatan
regangan sehingga logam menjadi liat dan tahan terhadap tarikan, selain itu
juga tahan terhadap korosi.
b. Cromium (Cr) : Unsur paduan ini
menambah kekuatan dan kekerasan baja dan tahan terhadap korosi dan aus.
c. Molybdenum (Mo) : Dengan menambahkan
unsur ini dalam baja karbon akan mempunyai daya tahan terhadap suhu tinggi,
liat dan kuat
d. Vanadium (V) : Penambahan unsur ini
akan memperbaiki struktur Kristal baja menjadi halus dan tahan aus, terlebih
bila dicampur dengan chromium.
Pemilihan bahan Chain
Sling yang akan digunakan sangat tergantung seberapa berat barang yang akan
diangkat setiap harinya, umumnya ditunjukkan dengan Grade 80 Chain dimana unsur
paduannya 2,5 – 10 % dan Grade 100 Chain yang
memiliki unsur paduannya > 10 %, sedangkan 80 dan 100 menandakan
kekuatan minimum yield dalam satuan
ksi dan simbul kedua Grade ini dapat dilihat pada Chain 8 dan 10 setiap 14 link
atau 20 link.
Umumnya Chain Sling
dipilih karena dapat dipergunakan pada suhu tinggi 200oC dan dipermukaan
lantai yang kasar karena tahan terhadap aus sehingga lebih tahan dibanding
jenis Sling lainnya, selain tahan lama pemeliharaannya pun lebih mudah,
terutama pada saat pemeriksaan dan
penyimpanan. Meskipun Chain Sling menunjukkan sedikit peregangan namun mempunyai
batasan memanjang maksimum 20 % sebelum putus, pemanjangan (Elongation) ini sebagai indikator visual untuk Chain tidak layak
digunakan.
Namun keuntungan utama
penggunaan Chain Sling dalam operasi pengangkatan diantaranya panjang chain
dapat disesuaikan kondisi dimensi barang yang akan diangkat, hal ini sangat
membantu bila barang yang diangkat bermacam – macam bentuk dan ukuran seperti
pengangkatan komponen di workshop, Selain itu bila terdapat kerusakan Chain
dapat langsung diganti sehingga sangat efisien dalam perbaikannya.
Namun Chain Sling ketersediaan
ukurannya terbatas dan pada saat digunakan kemungkinan
berpotensi merusak barang, selain itu
lebih berat bila dipindahkan dengan manual
handling.
2.
Webbing Sling
Jenis Sling ini berbahan
serat syntetic dimana sering digunakan seperti Nylon, Polyester dan
Polypropylene, menurut WSTDA-WB-1 untuk Webbing Sling digunakan bahan utama
jenis Nylon dan Polyester. Bahan dijahit dengan kerapatan tinggi dan ditenun
dengan erat karena bahan untuk Sling harus mampu menahan tegangan tarik untuk Class C(5) 121.43 kilogram per
milimeter ukuran lebar dan Class (7) 175 kilogram per milimeter ukuran
lebar.
Webbing Sling umumnya
digunakan untuk mengangkat barang yang tidak memiliki lifting point karena kekuatan jeratnya lebih tinggi, sepeti
mengangkat shaft, pipa, cylinder engine, dll.
Untuk membedakan Rate Load (WLL) menggunakan indikator warna bodi double ply,
seperti , violet : 1 ton, hijau : 2 ton, kuning : 3 ton, abu-abu : 4 ton, merah : 5 Ton, coklat : 6 ton, biru : 8 ton, Orange : 10 ton dan 12 ton.
Untuk ketahanan bodi
dan loop dipasang material pelapis yang sesuai
dan memiliki karakteristik, seperti :
- Tahan
terdapat Abrasi- Pelindung untuk mencegah penetrasi benda asing
- Tahan terhadap paparan sinar matahari
- Tahan terhadap gesekan
Setiap pabrik pembuat
harus melakukan uji merusak sebagai data untuk memverifikasi minimum
breaking strengths, selanjutnya
dapat di tentukan Rated Capacity Webbing Sling yang baru dengan formula dalam WSTDA-WS-1 :
RC
= CTS x FE
5
|
CTS : Certificate Tensile
Strength
FE : Fabrication Effeciency
5 : Safety Factor
Sedangkan untuk penggunaan dengan di Choker (dijerat) kapasitas maksimumnya 80 % Rate Capacity dan digunakan cara basket (digendong) kapasitas maksimum 200% Rate Capacity.
Namun pemeliharaan
Webbing Sling membutuhkan perhatian tersendiri karena sangat rentan terpengaruh
oleh unsur kimia Acid dan mudah melepuh, mudah sobek pada bila di melintasi sudut tajam barang, tidak
tahan terhadap gesekan, tidak disarankan untuk di cat walaupun hanya untuk
kode, hindari dampak pengaruh proses las
seperti Weld Spatter, warna mudah
pudar bila terpapar oleh sinar matahari dan
terkontaminasi oli dan padanannya.
Webbing Sling paling
disukai oleh para rigger karena bentuk dan ukurannya banyak dan ringan untuk dibawa dengan Manual Handling. Selain penanganan penggunaannya sangat mudah,
tidak merusak barang, tidak menimbulkan percikan api, sangat elastis sehingga
dapat mengikuti contur barang.
3.
Wire Rope Sling
Sling Jenis ini paling
banyak digunakan bahkan Alat Bantu
Angkat sangat indentik dengan Wire Rope
Sling, sampai Wire Rope pun dikatakan
Sling, padahal Wire Rope merupakan salah satu bahan untuk membuat Sling,
Artinya Sling adalah alat bantu yang digunakan untuk mengangkat dan memindahkan
barang, sedangkan Wire Rope adalah salah satu bahan yang digunakan untuk
membuat Sling.
Sebagaimana diketahui
jenis Wire Rope bermacam – macam
tergantung penggunaannya, namun untuk dapat
digunakan membuat Sling tentunya mempunyai karakteristik tersendiri,
seperti, lebih tahan terhadap tarikan dan korosi, tidak mudah aus.
Umumnya Wire Rope
Sling mengalami kerusakan pada saat penggunaan karena tertekuk oleh sudut tajam
barang yang diangkat, putus kawat karena beban kejut.