Tali Kawat Baja

TKB Yusuf Arnold
yusuf-arnold.blogspot.com 
Tali Kawat Baja merupakan komponen penting  untuk peralatan konstruksi Jembatan, Gondola, Ski Lift, Crane. Semua digunakan untuk mengangkat, menahan dan menggantung material konstruksi, selain itu  tali kawat baja sebagai alat bantu angkat seperti sling, hoist dimana dalam penggunaannya berdampak langsung oleh berat beban material yang dikendalikan. Sehingga tali kawat baja menjadi bagian komponen kritis yang membutuhkan perhitungan kekuatan dan penanganan yang cermat sehingga tali kawat baja tersebut aman untuk digunakan, untuk memenuhi kondisi tersebut dilakukan pengawasan secara ketat dalam proses pembuatannya,mulai dari penyediaan bahan, proses, produk jadi sampai perawatannya dengan tingkat presisi yang tinggi, misalnya diameter tali kawat baja yang  dihasilkan dengan teloransi + 0,0127 mm.

Pabrik pembuat tali kawat baja mengeluarkan biaya mahal setiap tahunnya untuk melakukan kajian mulai dari proses pembuatan dan  penggunaannya sampai menemukan metode terbaru dalam pembuatan dan cara penggunaanya supaya lebih efesien. Tali kawat baja sangat rentan mengalami kerusakan yang disebabkan salah dalam penggunaan dan perawatannya, dalam mengatasi kondisi ini dibutuhkan personil yang kompetan untuk penggunaan dan perawatannya dilakukan secara berkala minimal menjaga kebersihan dan pelumasan tali kawat baja.  Selain itu personil tersebut dalam merencanakan kebutuhan tali kawat baja dalam suatu pekerjaan dan bila menemukan kendala sehingga sulit untuk dipecahkan, dia dapat berkonsultasi dan mendapatkan pemecahan permasalahan yang dihadapi  dari  para pakar atau  pabrik pembuat.

Perawatan dan Inspeksi pada tali kawat baja harus dimuat dalam Standard Operating Procedure (SOP) dan disesuaikan dengan kondisi dimana  tali kawat baja tersebut digunakan, sebagai bahan pertimbangan antara lain, lokasi-lingkungan, jenis peralatan yang digunakan, frekwensi penggunaannya, tingkat keparahan layanannya,  rekomendasi pabrik pembuat, sifat pengangkatan dan pengalaman dan pempelajaran selama melaksanakan pekerjaan dalam menggunakan tali kawat baja. Pemilik atau penanggungjawab tali kawat baja umumnya menyerahkan pembuatan SOP ini kepada kompeten person, dalam proses penyusunannya dia harus tetap berada dilokasi dimana tali kawat baja tersebut akan digunakan, hal ini dilakukan sebagai usaha untuk menyesuaikan kondisi antara yang ditulis dengan implemantasinya. Tentunya setiap SOP yang diterbitkan sangat memungkinkan terdapat perbedaan-perbedaan oleh karena setiap lokasi tentunya mempunyai karakteristik dan pertimbangan tersendiri.

Secara umum Inspeksi dilakukan untuk mengetahui kondisi terkini apakah tali kawat baja mengalami kerusakan seperti, kawat putus, berkarat, aus, pengecilan diameter/ pemanjangan untaian, indikasi kerusakan akibat salah penggunaan seperti terjepit, terpukul, tersayat,  atau perubahan struktur pada tali kawat baja seperti perubahan kebulatan, regangan pintalan, kebengkokan kawat, dll.  Inspeksi utama dilakukan pada bagian paling sering dimana kawat  mengalami kerusakan, namun tidak menutup kemungkinan di bagian lainya sehingga Inpeksi lakukan secara menyeluruh, bila permukaan permukaan tali kawat baja tertutup oleh pelumas cukup banyak sehingga menghalangi visual inspeksi maka Inspektor dapat menentukan titik mana saja yang akan dilakukan inspeksi  secara lebih teliti, selain itu pabrik pembuat  peralatan  umumnya telah menentukan Inspection area pada peralatan yang  menggunakan  tali kawat baja seperti  crane, hoist, dll.  Di area tersebut sering terjadi kerusakan pada tali kawat baja dan bagian-bagiannya yang telah terpasang.

Kawat putus disebabkan oleh kondisi  yang berbeda-beda setiap kasusnya,  bila perlu dibuat suatu kajian/penelitian yang lebih rinci tentang penggunaan maksimum tali kawat baja dalam sebuah peralatan, sehingga dibutuhkan pengetahuan tentang pengaruh terhadap  karakteristik dan sebaran  kawat  putus  serta kerusakan lainnya  yang terpasang  pada  suatu instalasi peralatan, lokasi bagian peralatan yang terpasang serta tingkat keparahan penggunaannya. Diharapkan dengan hasil kajian/penelitian tersebut dapat ditentukan, apakah tali kawat baja tersebut cocok digunakan atau apakah peralatan membutuhkan  perbaikan  pada peralatannya sehingga masa pakai tali kawat baja lebih lama. 

Secara umum terjadinya kerusakan pada tali kawat baja disebabkan oleh : 
1. Tegangan : Kawat putus disebabkan oleh beban yang diterima oleh tali kawat baja terlalu besar melebihi kekuatan aslinya juga melebihi kekuatan sisa yang dimilikinya kondisi ini  ditambah dengan pelemahan-pelemahan lainnya seperti abrasiv dan korosi.  Pada saat digunakan sering terjadi beban kejut  dimana disaat  tali kawat baja kendor dan beban terpasang kemudian dilakukan pengangkatan terjadi secara tiba-tiba sehingga menghasilkan tegang pada tali kawat baja yang tidak dapat dihitung.
  
2. Keausan : Kawat putus disebabkan terjadinya penipisan pada permukaan kawat  yang kontak langsung dengan peralatan lainnya. Keausan akan terkonstrasi pada  bagian yang mengalami gesekan secara terus menerus, untuk tali kawat baja yang digunakan untuk hoist,  gesekan terjadi pada sheave dan drum atau benda lainnya seperti penyangga dilalui oleh tali kawat baja.  Indikasi lain adanya keausan pada tali kawat baja dapat dilihat pada bekas dialur  sheave dan permukaan drum disebut printing, dilewati. 

3. Kelelahan : Kawat putus umumnya terbelah memanjang atau berbentuk kotak dan bila terus digunakan terus maka kawat tersebut akan hancur, hal ini terjadi kerena tali kawat baja sering tertekuk seperti melewati sheave dan drum dengan diameter lebih kecil sehingga elastisitas tali kawat baja melebihi batas maksimumnya, sering tercambuk kondisi ini umumnya terjadi akibat beban kejut pada saat pengangkatan, selain itu kondisi ini diperparah bila kawat juga mengalami keausan (abrasive). 

4. Korosi : Permukaan tali kawat baja mengalami korosi dan ditambah dengan tiga faktor diatas umumnya merupakan penyebab putusnya kawat, hal ini merupakan bukti bahwa pelumasan yang dilakukan tidak tepat sasaran, sedangkan keparahan korosi pada bagian dalam tali kawat baja sangat sulit diketahui penyebabnya. Korosi merupakan bagian paling berbahaya karena dapat merusak tali kawat baja dari dalam, Jika pelumasan tidak sampai ke inti dan dibiarkan mengering akan menyebabkan kerapuhan dan berpengaruh pada kekuatan dalam menopang strand. Akhirnya ukuran diameter akan mengecil dan kekuatan tali kawat baja mengalami penurunan. 
  
5. Tersayat : Tali kawat baja yang tersayat umumnya akibat terjepit diantara dua komponen dimana tali kawat baja terus bergerak,  kondisi ini terjadi karena loncatan  tali kawat baja dan keluar dari jalurnya seperti tali kawat Baja tidak berada dalam alur sheave atau drum, hal ini tentunya gerakan tidak normal yang berpotensi tali kawat baja tersayat dan terpotong.

Dalam penggunaan tali kawat pada suatu peralatan sering muncul pertanyaan berapa umur tali kawat baja, hal ini tentu  sulit untuk dijawab secara umum, sampai saat belum ada aturan yang tegas dapat menjelaskan berapa umur tali kawat baja. Namun dengan  melakukan kajian/penelitian secara mendalam  dengan metodelogi yang tepat dengan memasukkan variable safety, ekonomi dan pendekatan praktis di setiap peralatan,  maka pertanyaan diatas dapat benar-benar terjawab yaitu kapan tali kawat baja diganti berdasarkan pertimbangan aspek safety dan ekonomi, hal ini dilakukan oleh beberapa perusahaan yang memiliki peralatan seperti trame, sky lift, shaft dan jembatan gantung.

Setiap tali kawat baja yang digunakan selalu memiliki Safety Faktor dimana ketentuannya tergantung dimana tali kawat baja tersebut dipasang dan sesuai dengan layanannya, tentu ada perbedaan bila tali kawat baja  misalnya digunakan untuk mengangkat orang atau barang. Safety Faktor adalah ratio antara  perhitungan maximum beban kerja aman dan Ultimate Tensile Strength tali kawat baja. Karena Safety Faktor berbeda setiap layanannya maka hal ini harus benar-benar diperhatikan bila terjadi kesalahan dapat menyebabkan fatality. Namun dibeberapa kondisi Safety Faktor bukan ukuran dari tingkatan keselamatan suatu peralatan. Indikator keselamatan tidak tergantung Safety Faktor terutama bila tali kawat baja baru dipasang, tetapi lebih kepada masa pakainya dimana tali kawat baja akan diganti berdasarkan rekomendasi hasil inspeksi.    

Sedangkan pertimbangan ekonomis diharapkan tali kawat baja dapat digunakan jangka waktu yang lama, namun dengan dengan melakukan perawatan dan pelumasan  harapan tersebut dapat diwujudkan  tanpa mengurangi aspek keselamatan.