yusuf-arnold.blogspot.com
Bulan ini anakku “RETA” lahir. Alhamdulillah sehat dan kami
sangat bahagia. Besar harapan dan doa kami dia menjadi generasi penerus selalu
menjunjung tinggi moral dan memberikan manfaat kebaikan pada semua orang dan
lingkungan di sekitarnya. Pada saat anakku lahir saya sedang di kota Jogyakarta
dimana sedang diadakan pertemuan sosialisasi implementasi Sistem Manajemen
Keselamatan Pertambangan (SMKP) yang dihadiri oleh Dinas ESDM
Kabupaten/Kota. Segera saya kembali ke Surabaya dan membatalkan kunjungan
saya ke Direktorat Teknik dan Lingkungan MINERBA di Jakarta besok
harinya. Gembira dan terharu bercampur jadi satu saat bayi kecilku
kupeluk. Seminggu kemudian
Pemeriksaan Forklift
Pesawat Angkut diatas landasan ini banyak digunakan di
industri seperti di warehouse, workshop dan sebagai alat bantu memindahkan dan
menata barang atau material mulai dari diatas permukaan landasan ke landasan
lainnya atau pada rak dimana umumnya barang disusun secara bertingkat dengan
ketinggian 6-8 meter, hal ini disesuaikan dengan kemampuan jangkauan mast
sehingga fork mampu mencapai ketinggian yang dibutuhkan, namun makin tinggi
fork mengangkat barang makin turun kestabilan forklift. Untuk menjaga
kehandalan operasi forklift diharapkan selalu melakukan pemeriksaan sebelum
pengoperasian dilakukan, antara lain :
1) Periksa kebocoran oli hydraulic dan battery,
dilakukan dengan cara menjalankan forklift tanpa beban pada komponen tubing,
pompa hydraulic, control valve, silinder, Battery Accu,. Untuk pemeriksaan
Battery Accu, lepas cicin yang terpasang dijari karena berpotensi teraliri arus
listrik sehingga jari tangan terluka, hindari air Accu mengenai mata, kulit
atau baju bila terkena maka segera bersihkan dengan air mengalir, untuk
menghindari ledakan, jangan merokok atau menyebabkan konsleting sehingga
menimbulkan percikan api didekat Accu.
2) Periksa tekanan Ban dan Rim dengan cara
mengetahui apakah tekanan ban sesuai dengan ketentuan seperti ban depan 0,78
Mpa dan ban belakang 0,69 Mpa, sedangkan pemeriksaan Rim di tekankan pada
kekencangan mur sekitar 30-50 Kgfm. Pada umumnya kerusakan pada ban dapat
dilihat dari permukaan dan kembangannya sedangkan mur terlihat indikasi
perubahan bentuk atau rusak.
3) Periksa keretakan pada Mast, Fork, Backrest, Fuel
Tank lakukan dengan cara visual namun bila ditemukan indikasi retak/cacat dan Inspektor masih ragu dalam memutuskan tingkat bahayanya, maka Inspektor dapat meminta untuk dilakukan Non Destructive Test (NDT) dengan
Metode Penetran dan atau Magnetic Particle Inspection.
4) Periksa Klakson dan Lampu Sign seperti lampu
arah kanan atau kiri dan mundur pastikan berfungsi dengan baik.
5) Pemeriksaan pemanjangan Rantai Mast, setiap
forklift umum nya memiliki 17 sambungan rantai, bila tinggi Mast 3 meter maka
panjang maksimum rantai 440 mm sedangkan tinggi Mast lebih dari 3 meter maka
panjang maksimum rantai 530 mm, bila melebihi kententuan tersebut lakukan
pergantian pada rantai. Untuk perawatannya terutama untuk menghambat karat
dapat diberi pelumas dengan oil hydroulic secukupnya, hal ini juga dapat
mencegah bunyi berisik.
Pengujian Forklift.
Pada saat pengujian foklift dalam buku panduan atau
standard tidak diatur dengan pasti berapa batasan beban uji yang di
syaratkan namun sesuai dengan Permenakertrans No.Per 05/MEN/1985 bahwa Pesawat
Angkat dan Angkut harus di uji 125 % beban kerja aman. Dalam
pengujian tersebut selalu dijumpai penurunan beban uji 3-5 mm setiap
holding time 5-10 menit, Penurunan beban ini diakibatkan oleh perubahan
pada Silinder Tilt In yang bergerak maju dan silinder Mast bergerak turun.
Temuan ini umum terjadi pada saat pengujian beban, hal ini juga terjadi pada
forklift buatan terbaru sehingga penurunan tersebut dapat diabaikan, namun bila
penurunan merupakan “Drop Object” maka dapat di rekomendasikan untuk
diperbaiki. Adapun langkah pengujian dilakukan dengan cara titik berat
beban uji diletakkan diatas fork disesuaikan dengan load chard dimana jarak
titik berat barang 600 mm dari shank, posisi ini umumnya rated load maksimum
forklift untuk mengangkat barang lepas dari landasan 50 -100 mm
dikombinasikan gerakan Lift dan Til In dengan holding
time 10-15 menit, kemudian beri tanda pada silinder Lift dan
Silinder Til In untuk mengukur terjadinya perubahan akibat gerakan
silinder. Setelah beban uji di angkat ukur tinggi angkat dan lakukan pengamatan
selama holding time selain itu lakukan juga pengamatan pada kestabilan
forklift dengan pastikan roda kemudi tetap menyatu dengan landasan, hal ini
dapat dilakukan dengan mendorong ban kemudi tanpa mempengaruhi kondisi
pengujian. Setelah pengamatan dilakukan selama holding time dan telah
didapatkan hasil pengujian sehingga inspektor dapat memberikan rekomendasi.
Operasi Forklift Mengangkat Muatan
Operasi memindahkan barang menggunakan forklift
mempunyai karakteristik tersendiri sehingga membutuhkan familiarisasi bagi
operator yang mengoperasikannya. Secara umum operasi membawa muatan
menggunakan forklift langkah pertama pastikan posisi fork sesuai dengan dimensi
barang yang akan dimuat, pastikan fork dapat menopang muatan dengan baik.
Pada saat mengambil barang yang tersusun secara vertikal, ambil barang paling
atas kemudian gerakkan forklift sampai fork masuk 2/3 sampai 3/4 di bawah
pallet setelah itu lakukan tilt in dan naikkan barang 50-100 mm selanjutnya
gerakkan secara berlahan forklift dengan arah mundur 100-200 mm sampai muatan
bebas dari hambatan dan turunkan muatan sampai landasan selanjutnya masukkan
fork secara penuh sehingga muatan menyentuh backrest kemudian naikan muatan
50-100 mm dengan menggunakan gerakan lift dan tilt in dan muatan dibawa
ketempat yang dituju. Untuk lintasan menurun lebih dari 15 derajat posisikan
forklift dengan gerakan mundur untuk menghindari jatuhnya muatan yang sedang
dibawa.
Operasi Forklift Meletakkan Muatan
Pada saat foklift membawa muatan sampai ditempat
tujuan maka muatan dapat diletakkan dengan memposisikan Mast secara
vertikal kemudian naikan fork 50-100 mm diatas permukaan tempat muatan akan
diletakkan selanjutkan gerakkan forklift posisi maju secara berlahan - lahan
dan turunkan muatan. Selanjutnya Gerakan posisi mundur untuk menarik fork
sehingga posisi muatan lebih 50- 100 mm dari back rest. Naikkan muatan 50 -100
mm di atas landasan untuk memposisikan muatan secara benar tepat diatas
landasan. Turunkan muatan perlahan-lahan sehingga muatan diletakkan posisi yang
aman dan stabil dan terakhir forklift mundur sehingga secara keseluruhan fork
lepas dari muatan.
Besar harapan saya setiap tulisan yang di
posting memberikan pengetahuan dan wawasan sehingga bermanfaat bagi
setiap pembacanya. Dan bila kelak anakku “RETA” membaca tulisan ini dia dapat
mengetahui betapa bahagianya kami karena kelahirannya dan doa-doa kami
untuknya.