Inspeksi Forklift


yusuf-arnold.blogspot.com
Bulan ini anakku “RETA” lahir. Alhamdulillah sehat dan kami sangat bahagia. Besar harapan dan doa kami dia menjadi generasi penerus selalu menjunjung tinggi moral dan memberikan manfaat kebaikan pada semua orang dan lingkungan di sekitarnya. Pada saat anakku lahir saya sedang di kota Jogyakarta dimana sedang diadakan pertemuan sosialisasi implementasi Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan (SMKP) yang dihadiri oleh Dinas ESDM Kabupaten/Kota.  Segera saya kembali ke Surabaya dan membatalkan kunjungan saya ke Direktorat Teknik dan Lingkungan MINERBA di Jakarta besok harinya.  Gembira dan terharu bercampur jadi satu saat bayi kecilku kupeluk.  Seminggu kemudian

saya mendapat undangan untuk kunjungan inspeksi keselamatan terpadu dengan Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral bersama Inspektor Tambang dari Direktorat Teknik dan Lingkungan MINERBA di perusahaan tambang emas di Propinsi paling muda Kalimantan Utara, inspeksi saya lakukan khusus pesawat angkat dan forklift, hal ini dalam rangka implementasi Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah dimana sertifikasi peralatan dilakukan oleh Pemerintahan Daerah Propinsi sesuai dengan Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang di terbitkan oleh daerah setempat. Namun untuk tulisan kali ini saya akan menjelaskan tentang inspeksi dan sertifikasi forklift.

Pemeriksaan Forklift
Pesawat Angkut diatas landasan ini banyak digunakan di industri seperti di warehouse, workshop dan sebagai alat bantu memindahkan dan menata barang atau material mulai dari diatas permukaan landasan ke landasan lainnya atau pada rak dimana umumnya barang disusun secara bertingkat dengan ketinggian 6-8 meter, hal ini disesuaikan dengan kemampuan jangkauan mast  sehingga fork mampu mencapai ketinggian yang dibutuhkan, namun makin tinggi fork mengangkat barang makin turun kestabilan forklift. Untuk menjaga kehandalan operasi forklift diharapkan selalu melakukan pemeriksaan sebelum pengoperasian dilakukan, antara lain :
1) Periksa kebocoran oli hydraulic dan battery, dilakukan dengan cara menjalankan forklift tanpa beban pada komponen tubing, pompa hydraulic, control valve, silinder, Battery Accu,. Untuk pemeriksaan Battery Accu, lepas cicin yang terpasang dijari karena berpotensi teraliri arus listrik sehingga jari tangan terluka, hindari air Accu mengenai mata, kulit atau baju bila terkena maka segera bersihkan dengan air mengalir, untuk menghindari ledakan, jangan merokok atau menyebabkan konsleting sehingga menimbulkan percikan api didekat Accu.
2) Periksa tekanan Ban dan Rim  dengan cara mengetahui apakah tekanan ban sesuai dengan ketentuan seperti ban depan 0,78 Mpa dan ban belakang 0,69 Mpa, sedangkan pemeriksaan Rim di tekankan pada kekencangan mur  sekitar 30-50 Kgfm. Pada umumnya kerusakan pada ban dapat dilihat dari permukaan dan kembangannya sedangkan mur terlihat indikasi perubahan bentuk atau rusak.
3) Periksa keretakan pada Mast, Fork, Backrest, Fuel Tank lakukan dengan cara visual namun bila ditemukan indikasi retak/cacat dan Inspektor masih ragu dalam memutuskan tingkat bahayanya, maka Inspektor dapat meminta untuk dilakukan Non Destructive Test (NDT) dengan Metode Penetran dan atau Magnetic Particle Inspection.
4) Periksa Klakson dan  Lampu Sign  seperti lampu arah kanan atau kiri dan mundur pastikan berfungsi dengan baik.
  
5) Pemeriksaan pemanjangan Rantai Mast, setiap forklift umum nya memiliki 17 sambungan rantai, bila tinggi Mast 3 meter maka panjang maksimum rantai 440 mm sedangkan tinggi Mast lebih dari 3 meter maka panjang maksimum rantai 530 mm, bila melebihi kententuan tersebut lakukan pergantian pada rantai. Untuk perawatannya terutama untuk menghambat karat dapat diberi pelumas dengan oil hydroulic secukupnya, hal ini juga dapat mencegah bunyi berisik.

Pengujian Forklift.
Pada saat pengujian foklift dalam buku panduan atau standard tidak diatur dengan pasti berapa batasan beban uji  yang di syaratkan namun sesuai dengan Permenakertrans No.Per 05/MEN/1985 bahwa Pesawat Angkat dan Angkut harus di uji 125 %  beban kerja aman.  Dalam pengujian tersebut selalu dijumpai penurunan beban uji  3-5 mm setiap holding time  5-10 menit, Penurunan beban ini diakibatkan oleh perubahan pada Silinder Tilt In yang bergerak maju dan silinder Mast bergerak turun. Temuan ini umum terjadi pada saat pengujian beban, hal ini juga terjadi pada forklift buatan terbaru sehingga penurunan tersebut dapat diabaikan, namun bila penurunan merupakan “Drop Object” maka dapat di rekomendasikan untuk diperbaiki.  Adapun langkah pengujian dilakukan dengan cara titik berat beban uji diletakkan diatas fork disesuaikan dengan load chard dimana jarak titik berat barang 600 mm dari shank, posisi ini umumnya rated load maksimum forklift untuk mengangkat barang  lepas dari landasan 50 -100 mm dikombinasikan  gerakan Lift dan Til In dengan holding time 10-15 menit, kemudian beri tanda pada silinder Lift dan Silinder Til In  untuk mengukur terjadinya perubahan akibat gerakan silinder. Setelah beban uji di angkat ukur tinggi angkat dan lakukan pengamatan selama holding time selain itu lakukan juga pengamatan pada kestabilan forklift dengan pastikan roda kemudi tetap menyatu dengan landasan, hal ini dapat dilakukan dengan mendorong ban kemudi tanpa mempengaruhi kondisi pengujian. Setelah pengamatan dilakukan selama holding time dan telah didapatkan hasil pengujian sehingga inspektor dapat memberikan rekomendasi.

Operasi Forklift  Mengangkat Muatan
Operasi memindahkan barang menggunakan forklift mempunyai karakteristik tersendiri sehingga membutuhkan familiarisasi bagi operator yang mengoperasikannya. Secara umum operasi  membawa muatan menggunakan forklift langkah pertama pastikan posisi fork sesuai dengan dimensi barang  yang akan dimuat, pastikan fork dapat menopang muatan dengan baik. Pada saat mengambil barang yang tersusun secara vertikal, ambil barang paling atas kemudian gerakkan forklift sampai fork masuk 2/3 sampai 3/4  di bawah pallet setelah itu lakukan tilt in dan naikkan barang 50-100 mm selanjutnya gerakkan secara berlahan forklift dengan arah mundur 100-200 mm sampai muatan bebas dari hambatan dan turunkan muatan sampai landasan selanjutnya masukkan fork secara penuh sehingga muatan menyentuh backrest kemudian naikan muatan 50-100 mm dengan menggunakan gerakan lift dan tilt in dan muatan dibawa ketempat yang dituju. Untuk lintasan menurun lebih dari 15 derajat posisikan forklift dengan gerakan mundur untuk menghindari jatuhnya muatan yang sedang dibawa. 

Operasi Forklift  Meletakkan Muatan
Pada saat foklift membawa muatan sampai ditempat tujuan maka muatan dapat diletakkan dengan memposisikan Mast secara  vertikal kemudian naikan fork 50-100 mm diatas permukaan tempat muatan akan diletakkan selanjutkan gerakkan forklift posisi maju secara berlahan - lahan dan turunkan muatan. Selanjutnya Gerakan posisi mundur untuk menarik fork sehingga posisi muatan lebih 50- 100 mm dari back rest. Naikkan muatan 50 -100 mm di atas landasan untuk  memposisikan muatan secara benar tepat diatas landasan. Turunkan muatan perlahan-lahan sehingga muatan diletakkan posisi yang aman dan stabil dan terakhir forklift mundur sehingga secara keseluruhan fork lepas dari muatan.
Besar harapan saya  setiap tulisan yang di posting memberikan pengetahuan dan wawasan  sehingga bermanfaat bagi setiap pembacanya. Dan bila kelak anakku “RETA” membaca tulisan ini dia dapat mengetahui betapa bahagianya kami karena kelahirannya dan doa-doa kami untuknya.